Faedah dan Keutamaan Akhlak Mulia - Bagaian 2 - Aktualisasi Akhlak Muslim (Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.)
Bersama Pemateri :
Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary
Kajian oleh: Ustadz Abu Ihsan Al-Atsary, M.A.
Download kajian sebelumnya: “Faedah dan Keutamaan Akhlak Mulia – Bagian 1“.
Ringkasan Kajian: Faedah dan Keutamaan Akhlak Mulia Bagian 2
Diantara keutamaan akhlak mulia adalah akan mendekatkan seorang hamba dengan Nabi muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di surga kelak. Di hadapan sahabat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menjelaskan bahwa orang yang paling dekat kedudukannya dengan Beliau di surga nanti adalah orang yang paling mulia akhlaknya dan sebaliknya orang yang paling jauh kedudukannya dari Beliau pada hari kiamat nanti adalah orang yang paling buruk akhlaknya. “Sesungguhnya orang yang paling aku cintai dan orang yang paling dekat kedudukannya denganku pada hari kiamat nanti adalah orang yang paling mulia akhlaknya diantara kamu.”
Di sini Nabi Shallallahu “Alaihi wa Sallam menjelaskan tentang orang-orang yang berakhlak mulia akan berada dekat dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam pada saat hari kiamat nanti. Tentunya semua muslim ingin dekat dengan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam ketika hari kiamat nanti di dalam surga. Dan modal untuk mendapatkannya adalah akhlak yang mulia.
Akhlak yang mulia juga merupakan amal yang paling berat timbangannya pada hari kiamat. Ketika Allah Subhanahu wa Ta’ala membawa setiap amal hamba-hamba ke neraca timbangan, maka akan ditimbang di situ kebaikan dan keburukan para hamba. Dan salah satu amalan yang memperberat timbangan neraca kebaikan adalah akhlak yang mulia.
Sungguh kesalahan besar bagi seorang muslim yang memandang sepele tentang masalah akhlak. Ia menganggap bahwa akhlak adalah sesuatu yang rameh sementara ia semangat dalam melakukan amal-amal yang lain dengan harapan meraih pahala yang banyak. Disaat mizan ditegakkan nanti pada hari kiamat, tentu kita semua ingin memiliki timbangan kebaikan seberat mungkin dan kita berharap amal-amal kebaikan kita semasa di dunia dapat mengisi timbangan kebaikan tersebut dan memberatkannya dan mampu mengalahkan timbangan keburukan yang tidak terhitung banyaknya dan jumlahnya.
Apa yang menjadi dambaan seorang muslim akan dapat terwujud apabila seorang muslim benar-benar menghiasi diri dengan akhlak mulia sebab Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengabarkan bahwa, tidak ada timbangan yang lebih berat pada seorang hamba dari pada akhlak yg mulia tersebut.
Akhlak mulia juga akan menyempurnakan iman seorang muslim. Keimanan bertambah karena ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan. Naik turunnya iman seorang muslim itu digambarkan melalui firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:
…هُوَ الَّذِي أَنزَلَ السَّكِينَةَ فِي قُلُوبِ الْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوا إِيمَانًا مَّعَ إِيمَانِهِمْ ۗ
“Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah ada).”(Q.S Al-Fath[48]:4)
Salah satu indikasi naiknya iman adalah akhlak yang mulia. Nabi shallallahu alaihi wasallam mengatakan, “orang yang paling sempurna imannya ada sayang paling baik akhlaknya.”
Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga mengatakan dalam hadits yang lain bahwa rusaknya akhlak menunjukkan indikasi lemahnya iman bahkan mengindikasikan adanya nifaq dalam hati seorang manusia.
Simak Penjelasan Lengkap dan Download MP3 Kajian: Faedah dan Keutamaan Akhlak Mulia Bagian 2
[do_widget id=blog_subscription-2]
Mari turut bagikan hasil rekaman ataupun link kajian yang bermanfaat ini, melalui jejaring sosial Facebook, Twitter, dan Google+ yang Anda miliki, agar orang lain bisa turut mengambil manfaatnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda.